Thursday, July 29, 2010

Kualitas Pendidikan Indonesia Di Mata Dunia

Menikmati pendidikan belasan tahun di Indonesia membuat saya miris. Penilaian berorientasi hasil, bukan proses. Pembinaan mengabaikan EQ dan SQ. Isinya hafalan, cara cepat membabat soal, dan “ilmu” yang ketika diingat malah makin membuat lupa — tanpa penekanan soal pemikiran kritis dan pembentukan sikap mental positif. Trilogi dasar aspek pendidikan kognitif-psikomotor-afektif (sengaja?) diabaikan. Di Indonesia, kualitas guru di Indonesia juga masih (maaf) memprihatinkan. Lulusan sekolah menengah yang jempolan biasanya lari ke tempat yang mentereng: Ilmu Kedokteran, Teknik, Ekonomi, dan sebagainya. Praktis, mereka yang masuk Ilmu Pendidikan adalah “sisa” yang gagal bersaing masuk ke jurusan elit.
Contoh lain adalah UAN yang baru saja lewat beberapa waktu lalu. Sesuai PP 19/2005, UAN adalah indikator kelulusan. Namun banyak yang menilai UAN tak bermanfaat karena hanya mengkondisikan penyelewengan — demi anak didik dan sekolah terangkat citranya. Guru, kepala sekolah, dan bahkan pejabat daerah terlibat jadi tim sukses. Passing grade ditetapkan, tapi sarana, prasarana, dan sumberdaya belum terkondisikan. Begitu hasil jeblok, segala cara agar murid lulus, bukan dengan introspeksi. We want to look good, but didn’t want to be really good. Sebagian menyayangkan jerih payah tiga tahun hanya ditentukan dalam tiga hari. Banyak murid cerdas diterima SPMB Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, tapi gagal dalam UAN. Murid cerdas justru terbebani mentalnya. Apalagi, andaikata tak lulus, mereka musti mengulang Paket C yang prestisenya kalah jauh. Dorongan belajar pada akhirnya justru sulit dibangkitkan dan hasil maksimal mustahil diperoleh. Di sisi lain, kualitas pendidikan memang sedemikian rendahnya. Dengan passing grade yang cukup rendah dibanding negara tetangga, masih banyak juga yang tidak lulus. Ketika ada wacana untuk menaikkan standar, protes di sana-sini. Solusinya? Mungkin kembalikan saja ke sistem Ebtanas lama yang dirasa lebih “fair” dan tidak mengundang banyak masalah — sembari menunggu format UAN yang benar-benar pas buat negeri ini. Atau, sebelum UAN, misalnya sekolah mengadakan seleksi intern sehingga hanya benar-benar murid yang siap yang bisa mengikuti UAN. Atau, UAN dilakukan dengan beberapa passing grade: yang nilainya sekian bisa mendaftar S1, yang sekian hanya bisa mendaftar diploma, yang kurang bisa mengulang tahun depan. Di Singapura, hanya murid tertentu yang qualified yang bisa lanjut S1, sementara sisanya masuk ke program diploma/poltek (atau TAFE kalau di Australia). Atau, mencontek di negara maju, murid yang lulus UAN mendapat ijasah UAN, sementara yang tidak hanya memperoleh ijasah sekolah atau tanda tamat belajar. Di Inggris misalnya, setelah pendidikan wajib 16 tahun, murid bisa langsung kerja atau ambil A-Level selama dua tahun untuk persiapan kuliah. Di akhir program ada tes nasional dimana murid yang mendapat nilai A pada mata pelajaran utama bisa langsung masuk universitas favorit seperti Oxford, Cambridge, Imperial College, dan sebagainya. Yang jelas, jika KBK/KTSP diterapkan, kita semua musti konsisten. Evaluasi harus berdasarkan proses. UAN tak perlu dipaksakan sebagai penentu kelulusan. Tapi sejauh mana kesiapan kita (terutama di daerah) untuk menerapkannya? Itu PR kita bersama. >>> read more ..Click here

KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA SUATU REFLEKSI

Perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia telah berlangsung dalam empat era yaitu : 1). Era kolonial, 2). Era Orde Lama, 3). Era Orde Baru. 4). Era Reformasi. >>>read more>>> Click here

Character Building, Bidang Studi yang Terabaikan?

Multiple Intelligences Research (MIR). MIR ini berfungsi untuk mengetahui gaya belajar siswa, sebuah data yang sangat penting yang harus diketahui oleh para guru yang akan mengajar mereka

CHARACTER BUILDING

Kini, kalau saya mendengar orang mengucapkan kata-kata ini, ia berlalu begitu saja, tidak mampir di otak atau hati saya. Apakah character building atau pembinaan watak kini sudah bukan masalah lagi di Indonesia?.................

MINDSET

Mengapa mindset sukses ini penting? Karena mindset sukses mendorong anda melakukan ACTION setiap saat guna meningkatkan kualitas hidup anda. Bukan cuma yang berhubungan dengan kesejahteraan hidup, tapi juga bagaimana menjaga kesehatan anda, mempersubur cinta anda pada orang-orang di sekeliling anda, dan segi-segi kehidupan lain yang anda anggap penting.

POSITIVE MINDSET

kid.jpgDalam tulisan mengenai Law of Attaction (Hukum Tarik Menarik) — yang bisa Anda baca disini dan disini — kita telah membahas mengenai betapa sesungguhnya pola pikir dan rajutan imajinasi kita memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sejarah masa depan hidup kita.

Wednesday, July 28, 2010

Berpikir Positif

12 CARA MEMBANGUN SIKAP “BERPIKIR POSITIF”

Pernahkah kamu menghadapi situasi dimana harus memutuskan atau menentukan pilihan, tapi diri kamu dipenuhi keragu – raguan karena berbagai pertimbangan tentang “bisakah aku?” “jangan – jangan”………….”, “Kalau……lalu bagaimana ?” Sementara sahabatmu dengan penuh percaya diri memberimu semangat dengan jawaban “ah……….itu sih gampang”,…….Siapa takut?” >>>Selengkapnya (click disini )

Saturday, July 24, 2010

TIPS SEKOLAH KELUAR NEGERI

Sekolah keluar Negeri, Mengapa tidak??? Saat ini, tak dapat dipungkiri, tidak sedikit putra putri bangsa kita membuat angan-angan dan bahkan keputusan untuk mencari tempat alternatif dalam menentukan masa depan mereka. Singapura, Australia, Kanada, Jerman, Perancis, dan banyak lagi negara asing yang menjadi destinasi dimana tempat-tempat tesebut menjadi pilihan untuk melanjutkan pendidikannya. Ada apa sebetulnya dengan Indonesia? Inilah PR besar bagi semua pelaku pendidikan; guru, dosen, bahkan pemerintah. Anggaran 20% dari total APBN, program-program pendidikan yang terus menerus ditambahkan (tanpa memperhitungkan kebutuhan ???), sarana prasarana yang semakin ditambah (belanja barang banyak tapi koq kualitasnya tidak bertambah canggih??/// ternyata harga yang tertera di nota saja yang tinggi...), hasil Ujian Nasional yang mencengangkan (mark up??), dan banyak lagi hal-hal luar biasa yang tersedia/disediakan bahkan yang tak terjangkau nalar pun bisa dijumpai disini.. Dapat dibayangkan, apabila semua sumber dana dan daya yang tinggi tersebut memang benar-benar dikelola dengan baik dan benar, maka negara ini tidak akan pernah ditinggalkan oleh putra putri yang merupakan omset dan bibit unggul yang nantinya akan dapat menguasai dunia. Namun, apa kenyataan....? Tapi tak apalah, apapun bentuknya, inilah tempatku berada. Sebuah tempat dimana aku bisa melakukan apapun yang kumau..... Jujur saja, meskipun ada ketidakrelaan melihat putra-putri bangsa ini merasakan ketidakpuasan dalam memenuhi kebutuhan masa depannya didalam negeri dan memilih untuk berkelana keluar negeri, namun menyediakan informasi supaya mereka memperoleh hal terbaik bagi mereka tidaklah merugikan.... Semoga setelah menjadi yang terbaik di negeri seberang tidak lupa untuk kembali pulang guna mengabdikan diri membangun negerinya supaya berubah wajah semakin baik ( dengan catatan: bila sudi kiranya kembali).